Senin, 01 Juli 2013

Sangat Berharap, Nyatanya,,,,???

Huuuftttt cuapeeekkk benerrr, perjalanan hari ini membuatku sangat lelah. Seperti biasa berbicara denganmu selalu menjadi obatnya. Aku selalu berharap akan perhatianmu, dalam kondisi ku yang seperti ini. Bisa di bilang dengan semangat 45 aku menelponmu, hanya untuk berbicara dan berbagi karena hal itu selalu menjadi penenang yang sangat mujarab bin ajip.

Tapi,,,,,,,
Harapan tinggal harapan, selama pembicaraan kita. Tak sepatah kata pun yang keluar yang menunjukkan perhatianmu padaku. Meski tak seharusnya cih, tapi sebagai wanita aku juga punya keinginan untuk diperhatikan dan disayangi. Emangnya putri raja aja yang pengen diperhatikan??? aku juga dunk hehehe...

Beneran lho brow, aku tadi berharap bener. Aku ditanyain, seharian ini ngapain aja, kegiatannya apa saja, apa aku capek, apa aku baik-baik saja, perjalanannya gimana. Tuwiiinggg,,,, cowly aku agak sedikit gila kaleee yaaa. Harusnya aku bisa menerima diperhatiin atau tidak, karena kamu sudah pernah bilang bahwa aku bukan spesial dalam hatimu. Entah itu serius atau candaan aku tidak tau, yang jelas saat itu hatiku menangis. Tapi sekali lagi demi senyummu aku tidak akan pernah menunjukkan rasa sakitku langsung dihadapanmu. Mungkin itu akan selalu kulakukan selamanya selama kamu hadir dalam hidupku.

Oh, ya. hari inipun hatiku kembali menangis bahkan kayaknya hatiku berunjuk rasa seperti para pemuda yang memperjuangkan harga BBM hihihi. Sudahlah koq jadi melenceng lagi, sekarang kembali ke leptoooooppp seperti andalannya tukul arwana. 
Aku iri sama wanita itu, dia dengan mantap kau puji kecantikannya. Bahkan yang lebih menyakitkan kamu ingat dan hapal bener kelahirannya. Tapi saat aku menanyakan kelahiranku, kamu sama sekali tidak bisa menjawabnya. Sakit cih, tapi sudahlah tidak apa-apa. Jalan ku adalah hidupku, aku selalu kembali pada prinsip ku itu.

Eiiiitttts, jangan salah sangka ya brow. Disini aku tidak mencari kesalahanmu, bagaimana mungkin aku bisa melakukannya kesalahanku sendiripun tidak mampu aku melihatnya. Aku hanya mengeluarkan celoteh hatiku agar tidak menumpuk sehingga membuat aku mati begitu saja karena jantung. Aku tidak boleh mati begitu saja karena aku belum berjuang dalam perang cintamu. ciiieeeeehhh,,,,,

sudah mendengar suaramu hari ini sudah cukup bagiku. Aku bahagia, capekku tidak terasa lagi. Terima kasih ya, kamu sudah mau mengerti akan diriku....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar