Sabtu, 06 Juli 2013

Harapanku Terancam

Assalamualaikum Mah,,,,
Mamah, aku sekarang seperti perahu tak bernakhoda. Aku tiba-tiba kehilangan arah, aku tidak tau ke arah mana aku akan terombang ambing dalam lautan hidup ku ini. Apa aku akan tenggelam? atau aku akan terdampar di pulau kesunyian tak berpenghuni dan tiada harapan? Mah aku tidak akan sanggup menjalaninya.

Semangatku tiada lagi mah, disaat aku mulai retak gelombang pun datang menghantam dan menghancurkanku terberai. Aku gak sanggup mah, aku gagal dalam tugas, ujian juga dalam hidupku. Mah, pengen rasanya berada dalam dekapmu sekarang. Tolong mah jemput aku tinggal bersamamu, aku terlanjur jatuh mah dan kakiku patah tak kuasa tuk bangkit lagi. Kakiku pincang. dia hendak meninggalkan tubuh ini, begitupun sayapku dia ingin menjauhiku sehingga aku tidak bisa terbang bersamanya.

Mah, semua karena salahku. Aku terlalu lemah gak mampu mengendalikan pikiranku sendiri, aku terlalu terpuruk tak mampu mengendalikan emosiku. Aku terlalu cengeng tak mampu mengendalikan kesedihanku. Aku terlalu manja sehingga tak mampu menampakkan sisi kedewasaan ku. Semua kekurangan ku itu, itu adalah kesalahanku dan kesalahan itu membuat dia menjauhiku. 

Mah, aku gak sanggup. Aku sudah terlanjur nyaman bersamanya, aku sudah terlanjur yakin kan bersamanya, aku terlanjur yakin menjadikannya yang terakhir. Mah tolong jemput aku,  aku gak sanggup menjalani semua kehancuran ini. Aku gagal total mah,,,

Aku ingin damai hidup bersamamu disana,,,
Disini aku gak sanggup mah, kakiku, sayapku, semangatku, bintangku semua hendak menjauhiku. Bagaimana aku bisa melangkah mah, mamah tau sendiri kan ketika aku memutuskan untuk melanjutkan semua ini karena hadirnya dia sebagai semangatku,,,

Jika mamah menyayangi ku maka jemputlah anakmu ini, aku akan lebih bahagia dan damai hidup bersamamu disana, Aku tidak perlu bersedih lagi karena akan lebih nyaman berada dalam dekapan seorang ibu....

Jemput aku ya maaaaahhhh,,,
Aku gak sangguuuupppp,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar